Langsung ke konten utama

SEMACAM TANYA JAWAB

 


Spesial di Hari Guru Nasional 2024, ada beberapa pertanyaan yang muncul dibalut dengan ungkapan 'selamat hari guru' oleh mereka, murid-murid kelasku. Maka dalam kesempatan ini izinkan aku menggunakan bahasa yang menyesuaikan komunikasiku bersama mereka. (panggilan diri 'Pak Hadi')

Capcusss ....

Pak Hadi calonnya mana?

Pertanyaan cukup wajar di usia Pak Hadi yang hampir genap 30 tahun. Problemnya bukan di calon sebenarnya, lebih pada kondisi ekonomi Pak Hadi yang bisa dibilang belum stabil. Sebab untuk urusan perempuan, calon, atau apapun sebutannya, Pak Hadi bukan termasuk orang yang susah-susah amat untuk mencari dan mendapatkan. Bahkan sampai sekarang pun ada beberapa nama yang masuk daftar teman dekat dan masih intens komunikasi. Lagi-lagi karena memang belum siap untuk membangun rumah tangga.

Mungkin kalian perlu tahu sedikit bagaimana kondisi ekonomi Pak Hadi. Jadi semenjak Pak Hadi kerja sudah banyak beban yang harus ditanggung. Tidak begitu ingat sampai empat tahun ini apa saja kebutuhannya, tapi yang jelas saat ini Pak Hadi punya tanggungan adik yang harus kuliah dan sekolah. Kalau dihitung-hitung pengeluaran untuk biaya pendidikan adik lebih besar dari pengeluaran untuk kebutuhan Pak Hadi sehari-hari. But it’s no problem, Pak Hadi menikmati prosesnya.

 

Dhiyo kangen, Pak!

Kangen memahami puisi kah? Hehe

FYI, Dhiyo ini murid kelas yang sedang menjalani proses penebusan dosa atas kekhilafan-kekhilafannya selama satu semester ini. Salah satu treatment yang Pak Hadi berikan yaitu belajar memahami teks puisi. Sudah dua puisi karangan Chairil Anwar yang berhasil Dhiyo kupas, berjudul “Krawang-Bekasi” dan “Aku”. Tidak ada alasan khusus kenapa treatmentnya memahami teks puisi, kebetulan saja Pak Hadi suka puisi terutama tema perjuangan.

 

Cari istri Pak Hadi, biar gak galau terus!

Perkara ‘cari istri’-nya sudah yah, Pak Hadi fokus ke ‘biar gak galau terus’. Hey, galau tuh sebenarnya nggak, cuma Pak Hadi akui memang menyukai lagu-lagu galau. Nggak tahu kenapa, mungkin itu bagian dari upaya diri untuk menunjukkan sisi melankolis Pak Hadi. Ini masih nyambung dengan keterangan sebelumnya bahwa Pak Hadi suka puisi.

 

We love you, Pak Hadi!

Love you too untuk murid-murid kesayangan. Sebagaimana tertulis di bio instagram ‘30 manusia imut kesayangan pak hadi’.

 

Pak Hadi, jangan lupa sholat!

MasyaAllah watabarakallah sekali ... 

Besok-besok gantian yah kalian yang masuk ke ruang guru, ingetin kami untuk segera ke masjid.


Pak Hadi, mabar ML, Pak!

Eh iya kita sudah lama nggak mabar ML. Gas party-an selepas ASAS!

 

Pak Hadi, kapan mythic glory?

Mau sampai kapanpun sepertinya Pak Hadi nggak bakal sampai mythic glory, naik mythic honor aja susahnya minta ampun. Sebenarnya kalau mau diusahakan bisa, tapi bakal banyak mengorbankan waktu produktifnya Pak Hadi.

 

Pak Hadi brigade!

Siap, Kak DKR.

 

Malam minggu kok push rank, NGEDATE DONK!

Ya gimana yah, Pak Hadi ngedate-nya nunggu momen. Pendapat pribadi Pak Hadi, ngedate bukan lagi perkara bucin-bucinan atau mesra-mesraan, tapi lebih karena kebutuhan untuk saling sharing problem. Jadi kalau nggak penting-penting amat, nggak perlu ngedate.

 

Diajak cabut Ruli, Pak.

Asal kalian tahu, dari SD sampai SMA Pak Hadi termasuk murid yang culun dan penakut untuk urusan cabut-mencabut. Selain nggak ada yang ngajak, uang saku harian Pak Hadi sedikit. Jadi bingung kalau pun terpaksa cabut mau ngapain juga di luar.

 

Kalau Pak Hadi kesepian ada XI 3 yang bisa nemenin Pak Hadi.

Paten kali lah murid-murid kesayangan XI 3. Anw, Pak Hadi sudah cukup damai menghadapi kesendirian dan kesepian. Dibilang sedih juga sedih, tapi memang laki-laki macam Pak Hadi harus siap menemui banyak kesepian.


Pak Hadi, jangan lupa makan!

Siap. Asal nggak kebanyakan makan, takut makin buncit.

 

Bimbing futsal terus walaupun kalah terus.

Ya gimana yah, turnamen terakhir kemarin harusnya Pak Hadi ikut sih. AUTO WIN.

 

Pak Hadi, jangan lupa bahagia!

Pak Hadi, semangat terus yah!

Pak Hadi, permudahkan kami dalam ASAS ya, Pak!

Pakai pecinya nggak bener, love you Pak Hadi!

 

Love you more. Thank semua. I wish all of you will be ...

Aamiin.

 

SELAMAT HARI GURU, OPPA HADI!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebagai Pria ...

Bagaimana seharusnya sikap pria kepada wanitanya? Sebagai pria, seringkali kita keliru dalam memberikan perlakuan kepada pasangannya. Beberapa sikap mendasar yang kita anggap benar, bisa jadi merupakan sesuatu yang salah bagi wanita. Kita sering mendengar slogan “wanita selalu benar”, lalu kita menjadikannya seperti bahan olok-olokan. Sedikit berlebihan memang, sebab sangat mungkin jika sebenarnya memang kita -sebagai pria- yang salah. Kita seringkali tidak menyadari telah berbuat keliru terhadap pasangannya. Maka dalam kesempatan ini, sepertinya menarik untuk mengulas sedikit tentang bagaimana seharusnya sikap pria terhadap wanitanya. Inilah beberapa sikap yang seharusnya pria berikan kepada wanitanya: 1.     Jangan menjelaskan, tapi meminta maaf Yups, kalau kita punya salah atau dianggap salah sama pasangan kita, tidak perlu banyak menjelaskan ini itu, it’s percuma. Ketika doi sedang marah, akan susah untuk mau menerima penjelasan kita. Jangankan menerima, mendeng...

Sia-sia

Fakta bahwa kamu banyak yang suka atau banyak yang ngejar adalah kebahagiaan tersendiri bagiku. Karena itu berarti aku tidak perlu khawatir berlebihan jika suatu saat nanti takdir memisahkan jalan kita. Bukankah sedari awal kita tidak saling menjanjikan apa-apa? Hanya sebatas teman yang berusaha sejalan, melangkah beriringan, dan saling support. Sayangnya, lagi-lagi salah satu pihak melibatkan perasaan terlalu jauh. Hal yang paling aku wanti-wanti di awal pada akhirnya terjadi juga. Sebenarnya kamu sayang nggak sih? Pertanyaan yang akhirnya terlontar sebagai wujud dari kebutuhan akan kepastian. Untuk ke sekian kalinya aku tidak bisa berkata-kata. Penjelasan yang coba aku utarakan hanya berputar di isi kepala. Aku dengan mulut yang membisu dan mata yang mulai berkaca-kaca, semoga mampu ditangkap sebagai jawaban. Kita satu frekuensi, memiliki kesamaan dalam banyak hal. Sepertinya kita juga saling membutuhkan, saling berbagi kebaikan, dan banyak saling-saling lainnya. Tapi apakah l...