Langsung ke konten utama

Terima kasih OSIS-MPK

Sekali lagi terima kasih,

Terima kasih, bukan hanya karena momen 5 September 2022 yang memang luar biasa di rumah Mas Ketua. Kado-kado terindah kalian pun terlampau istimewa. Berbagai barang dengan brand yang masih asing di telinga. Haha. Lebih dari itu, sajian keseruan bersama sepanjang acara, menempatkanku pada tahta yang tidak semua guru punya. Senyaman itu kita, seperti mengembalikan usiaku yang mulai menua pada bayang-bayang yang begitu muda.

Terima kasih juga untuk satu tahunnya. Berbagai cerita dan kenangan menjadi memori-memori indah di kepala. Suka duka, seru stres bersama tentu ada. Menyebalkan? Jangan ditanya. Haha.

Kemudian maaf,

Maaf jika outfit harian yang aku kenakan itu-itu saja, si paling neon, yang entah apa karenanya membuat kalian terdorong untuk menghadiahkan kaos si biru tua. Haha. Ditambah dengan tas dan jam tangan yang aku rasa semua ini adalah bentuk cinta, memaksaku untuk sedikit lebih keren dari biasanya.

Maaf juga atas berbagai kekurangan yang aku punya. Permintaan revisi bertubi-tubi, perintah tak jelas arah, masukan tak mengenakkan, dan hal-hal membosankan lainnya. Kini nampak jelas di mata, memang belum selayaknya aku menjadi pembina.



Lalu pesanku,

Rakha, Ferly, Najwa, Inne, dan semuanya … jangan tinggalkan sholat. Hehe

Rakha, Ferly, Najwa, Inne, dan semuanya … teruslah sebar energi-energi positif kapan pun dan di mana pun kalian tumbuh. Ulurkan tangan-tangan peduli bagi siapa pun yang butuh. Percayalah kebaikan akan menular, lelah kalian akan terbayar.

Ini bukan janji seorang hamba, ini janji pemilik semesta,

“Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Ankabut: 69)

Tapi jika lelah kalian sengaja digratiskan, maka jalan kalian adalah jalan kebahagiaan, garis finishnya adalah kemenangan.

Sebenarnya masih banyak yang ingin aku sampaikan, tapi lain waktu saja secara lisan.

Curahan ini biar sudah aku cukupkan, toh tidak akan ada jeda jika aku teruskan.

Sekian.

 

Oh iya perihal raket,

Please dong, jangan cuma ngasih alatnya, kalau bisa ngasih jadwal main juga.

 

Semarang, 6 September 2022

Pukul 03.00 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebagai Pria ...

Bagaimana seharusnya sikap pria kepada wanitanya? Sebagai pria, seringkali kita keliru dalam memberikan perlakuan kepada pasangannya. Beberapa sikap mendasar yang kita anggap benar, bisa jadi merupakan sesuatu yang salah bagi wanita. Kita sering mendengar slogan “wanita selalu benar”, lalu kita menjadikannya seperti bahan olok-olokan. Sedikit berlebihan memang, sebab sangat mungkin jika sebenarnya memang kita -sebagai pria- yang salah. Kita seringkali tidak menyadari telah berbuat keliru terhadap pasangannya. Maka dalam kesempatan ini, sepertinya menarik untuk mengulas sedikit tentang bagaimana seharusnya sikap pria terhadap wanitanya. Inilah beberapa sikap yang seharusnya pria berikan kepada wanitanya: 1.     Jangan menjelaskan, tapi meminta maaf Yups, kalau kita punya salah atau dianggap salah sama pasangan kita, tidak perlu banyak menjelaskan ini itu, it’s percuma. Ketika doi sedang marah, akan susah untuk mau menerima penjelasan kita. Jangankan menerima, mendeng...

SEMACAM TANYA JAWAB

  Spesial di Hari Guru Nasional 2024, ada beberapa pertanyaan yang muncul dibalut dengan ungkapan ' selamat hari guru' oleh mereka, murid-murid kelasku. Maka dalam kesempatan ini izinkan aku menggunakan bahasa yang menyesuaikan komunikasiku bersama mereka. (panggilan diri 'Pak Hadi') Capcusss .... Pak Hadi calonnya mana? Pertanyaan cukup wajar di usia Pak Hadi yang hampir genap 30 tahun. Problemnya bukan di calon sebenarnya, lebih pada kondisi ekonomi Pak Hadi yang bisa dibilang belum stabil. Sebab untuk urusan perempuan, calon, atau apapun sebutannya, Pak Hadi bukan termasuk orang yang susah-susah amat untuk mencari dan mendapatkan. Bahkan sampai sekarang pun ada beberapa nama yang masuk daftar teman dekat dan masih intens komunikasi. Lagi-lagi karena memang belum siap untuk membangun rumah tangga. Mungkin kalian perlu tahu sedikit bagaimana kondisi ekonomi Pak Hadi. Jadi semenjak Pak Hadi kerja sudah banyak beban yang harus ditanggung. Tidak begitu ingat sampai ...

Sia-sia

Fakta bahwa kamu banyak yang suka atau banyak yang ngejar adalah kebahagiaan tersendiri bagiku. Karena itu berarti aku tidak perlu khawatir berlebihan jika suatu saat nanti takdir memisahkan jalan kita. Bukankah sedari awal kita tidak saling menjanjikan apa-apa? Hanya sebatas teman yang berusaha sejalan, melangkah beriringan, dan saling support. Sayangnya, lagi-lagi salah satu pihak melibatkan perasaan terlalu jauh. Hal yang paling aku wanti-wanti di awal pada akhirnya terjadi juga. Sebenarnya kamu sayang nggak sih? Pertanyaan yang akhirnya terlontar sebagai wujud dari kebutuhan akan kepastian. Untuk ke sekian kalinya aku tidak bisa berkata-kata. Penjelasan yang coba aku utarakan hanya berputar di isi kepala. Aku dengan mulut yang membisu dan mata yang mulai berkaca-kaca, semoga mampu ditangkap sebagai jawaban. Kita satu frekuensi, memiliki kesamaan dalam banyak hal. Sepertinya kita juga saling membutuhkan, saling berbagi kebaikan, dan banyak saling-saling lainnya. Tapi apakah l...