Cukup lama aku menunggu di bilik pesantren ini. Seperti santri putra lainnya, aku berusaha mencuri pandang setiap santri putri yang melintas sepulang mengaji. Berharap dapat kembali kupandangi wajah yang teduh itu. Mayang, perempuan cantik asal Kalibakung itu menjadi pusat perhatian kami. Memang bukan aku yang pertama kali kenal, sebab kami beda angkatan. Aku masuk pesantren 2010, sedang dia satu tahun setelahnya. Jelas lebih dulu diperebutkan santri putra yang seangkatan. Namun aku pantang pulang sebelum menang, pantang menyerah sebelum kalah, pantang mundur sebelum lebur. Jika mengutip lirik lagu Dewa 19, akulah arjuna yang mencari cinta wahai wanita cintailah aku. Libur panjang dimulai, seluruh santri dijemput keluarganya masing-masing. Bagiku ini merupakan kesempatan emas, momen di mana aktifitas pesantren terlepas dari pantauan pengurus. Santri putra dan putri boleh bertemu di aula penjemputan. Tumpah ruah bagai pasar tiban yang biasa digelar di lapangan kecamatan. Tak...