Bagaimana seharusnya sikap pria kepada wanitanya?
Sebagai pria, seringkali kita keliru
dalam memberikan perlakuan kepada pasangannya. Beberapa sikap mendasar yang
kita anggap benar, bisa jadi merupakan sesuatu yang salah bagi wanita. Kita
sering mendengar slogan “wanita selalu benar”, lalu kita menjadikannya seperti
bahan olok-olokan. Sedikit berlebihan memang, sebab sangat mungkin jika
sebenarnya memang kita -sebagai pria- yang salah. Kita seringkali tidak
menyadari telah berbuat keliru terhadap pasangannya. Maka dalam kesempatan ini,
sepertinya menarik untuk mengulas sedikit tentang bagaimana seharusnya sikap
pria terhadap wanitanya. Inilah beberapa sikap yang seharusnya pria berikan
kepada wanitanya:
1.
Jangan
menjelaskan, tapi meminta maaf
Yups, kalau kita punya salah atau dianggap salah sama pasangan
kita, tidak perlu banyak menjelaskan ini itu, it’s percuma. Ketika doi sedang
marah, akan susah untuk mau menerima penjelasan kita. Jangankan menerima,
mendengarkan saja rasanya males bagi doi. So, kita tidak perlu menjelaskan.
Lebih tepatnya, jangan dulu menjelaskan.
Langkah paling tepat yang bisa kita lakuin ya kita akui salah kita, lalu minta
maaf. Kalaupun doi masih tetap marah, kita terima saja. Sembari menunggu waktu
yang tepat, sekiranya sudah memungkinkan, atau ketika ada momen, kita
manfaatkan untuk menjelaskan. Kalau doi sudah mau menerima penjelasan dari
kita, itu artinya kemarahannya sudah reda. Apalagi kalau penjelasan kita
ditanggapi dengan permintaan maaf dari doi. Bisa diartikan doi juga merasa bersalah
karena sudah salah paham sama kita. Nah di momen seperti ini, kita boleh serang
balik. Namun, tetap hati-hati dan ingat prinsip “wanita selalu benar”. Wkwk ...
2.
Jangan
mencari perhatian, tapi memberi perhatian
Sebenarnya ini rumus umum sih. Kalaupun kita kebetulan belum punya
pasangan, ya berarti tinggal kasih perhatian ke wanita yang memang kita sukai. Jangan
malah nonjolin diri sendiri untuk menarik perhatian. Cobalah perlahan kasih
perhatian ke doi, ya minimal nanya kabar, nanya kesibukan sekarang, dan
semacamnya. Tapi juga jangan berlebihan, posesif, segala macam ditanyain. Jatuhnya
malah kita bikin kesel doi. Nah, kalau sudah sama-sama enjoy, sama-sama ngasih
perhatian, sekali-kali bolehlah kita kasih jeda. Urusan beginian memang harus
pintar tarik ulur. Maksudnya gimana? Ya kita tahu lah, hampir setiap hubungan
akan sampai pada batas kejenuhan. Antisipasinya ya begitu, kalau sudah
sama-sama perhatian, sama-sama sayang misalkan, jangan terus-terusan dikasih
perhatian. Doi atau kita sendiri bakal jenuh dengan komunikasi yang begitu-begitu
aja. Sesekali bolehlah cuek dikit, agar tetap ada perasaan takut kehilangan. Kita
sendiri juga gitu kan, misal doi gampang banget diajak jalan gitu, kita
lama-lama ngrasa tidak punya tantangan. Sebaliknya, kalau doi masih sesekali
cuek, kadang enggan diajak jalan, kan kita ngrasa punya tantangan, kita masih
takut kehilangan. Bagiku, ini cukup sehat buat keberlangsungan sebuah hubungan.
3.
Jangan
menuruti rasa bosan, tapi cobalah bertahan
Nah, ini karakter pria banget sih, eh maksudnya aku banget. Iyap,
aku gampang banget bosan sama pasangan. Nanti ujung-ujungnya mencoba nyari
tantangan lain, ngechat wanita lain. Akibatnya pasti, kita bakal ada di titik “bertahan
dengan rasa yang tidak lagi sempurna, atau berpisah dengan perasaan bersalah”. Dilema
tidak tuh? Hahaha... Sering aku ngalamin yang seperti ini. Ya tidak mau dipungkiri,
ujungnya ya memilih putus, gara-gara memfasilitasi rasa bosan. Jadi gimana
baiknya? Cobalah bertahan. Rumus sederhana, jika sudah menjalin sebuah
hubungan, kurangi atau stop komunikasi dengan wanita lain. Stop bukan berarti
ngehapus atau ngeblock kontak WA. Cukup dengan berusaha tidak membuka obrolan
dengan wanita lain. Nah misal nih, ada wanita yang ngechat duluan, ya cukup
bales sederhana, kurangi penggunaan emot, kurangi ngasih pertanyaan balik. Karena
bisa jadi dari chat sederhana itu membawa ke ranah perasaan, dan ini tidak
sehat. Apalagi kalau kondisi yang begini kita ngalaminnya waktu lagi ngrasain
bosan sama pasangan. Ujungnya ya jadi pelarian, atau kalau ngrasa cocok sama
wanita baru bisa berakibat fatal. Putus dengan yang lama, jadian dengan yang
baru. Dan ingat, ini siklus, akan berlangsung seterusnya. Kita akan mengalami
posisi itu lagi, bahkan sampai di jenjang pernikahan. Jadi kalau terus menuruti
rasa bosan, dan tidak melatih untuk bertahan, kita selamanya begitu, tidak akan
merasakan makna dari kesetiaan. Kalau rasa bosan menghampiri, jangan dulu
pergi. Boleh kasih jeda agar sedikit tenang, asal jangan menghilang. Seperti
yang sudah aku bilang, harus pintar tarik ulur perhatian. Kita sebagai pria,
jangan hanya ngegas di awal, tapi hilang di tengah jalan. Ngejar mati-matian,
giliran dapat disia-siakan. Wkwk ...
4.
Jangan
marah di medsos, tapi obrolkan pribadi
Dikit-dikit lari ke medsos, bikin story, nyari perhatian. Ampun woy.
Hubungan kita sama doi, permasalahan kita sama doi, kok larinya ke story. Please
lah, kalau punya permasalahan, punya unek-unek, ya sampaikan ke pasangan. Atau kalau
lagi ada masalah sama doi, ya boleh cerita ke teman dekat, asal jangan ke
medsos. Tidak perlu lah sindir-sindiran, kode-kodean lewat story. Iyuuuh banget.
Wkwk. Kalau lari ke medsos, itu sama halnya kita mbuka kesempatan buat wanita
lain masuk ke kehidupan kita. Siapa tahu di luaran sana banyak yang
mengharapkan hubungan kita dengan doi hancur. Bisa karena ada yang mengharapkan
kita, atau bisa juga teman kita ada yang suka sama doi kita. Begini deh, misal
nih kita bikin story tentang hubungan kita dengan doi yang lagi renggang. Eh teman
nongkrong kita ada yang baca story kita, kebetulan dia juga suka sama pasangan
kita. Otomatis dong dia bakal manfaatin momen ini, dia ngechat doi, ngasih
perhatian lah, jadi pahlawan lah, bikin nyaman lah. Bisa-bisa doi malah nyanyi “setan
(kita) dilepas, malaikat (temen kita) didapat”. Intinya, kalau masalah kita
diumbar di medsos, bukan dapat solusi, tapi dapat caci maki. Baiknya ya obrolin
langsung sama doi. Atau boleh juga lewat perantara. Tentu perantaranya ya orang
yang sama-sama kenal kita, sama-sama tahu hubungan kita dengan doi.
5.
Jangan
mengumbar janji, tapi lakukan yang pasti
PR lagi ini bagi pria. Kita-kita ini biasanya mudah banget ngumbar
janji, janji tidak akan nakal, janji tidak bakal chatingan sama wanita lain,
janji bakal setia, janji dan janji terus. Haha... Apalagi waktu awal-awal
ngejar doi. Btw, aku sendiri juga begitu woy. Wkwk maap. Giliran ditanya
tentang keseriusan malah maju mundur, mbal mbul, dan banyak alasan lainnya. Mau
fokus kuliah dulu lah, mau fokus kerja dulu lah, mau fokus nyekolahin adik dulu
lah. Preeeeeeeet ... Ada lagi yang jawabannya gini, jalanin aja dulu, kalau
emang jodoh pasti ketemu. Ampun dah. Kita ini kurang laki ternyata yah. Ini
selaras juga dengan ngegantung hubungan. Nah, kasus yang sering terjadi, kita
sebagai pria kadang masih menaruh harap dengan wanita lain, tapi buat jaga-jaga
tidak mau lepas dengan wanita yang sekarang. Ujungnya ya gitu, ngegantung. Salah
siapa? Salah kita lah, bisa-bisanya sudah punya pasangan tapi tetap buka jalan
buat wanita lain. Cara komunikasinya pun sama dengan mengumbar janji. Contoh nih,
wanita lain itu tahu kita punya doi, terus kita ngomong ke dia, kayaknya aku
sama dia gak bakal bertahan lama. Terus ngasih kalimat-kalimat penjelas
lainnya. Sampai si wanita ini percaya, dan akhirnya menaruh harap juga dengan
kita. Kok tahu? Iya lah, wong aku pelaku juga kok. Di titik itu aku juga ngrasa
dilema dong, mau pilih yang mana, kan bego. Wkwk...
Udah yah itu dulu, maaf barangkali
diksinya amburadul. Sebab, aku waktu nulis ini nggak sekali natap laptop
langsung jadi. Kesimpen di draft dulu, jadi waktu nglanjutin tulisan dengan
kondisi perasaan yang berbeda. Awal mau nulis sedikit formal, pakai pria
wanita, eh di akhir pengin pakai kata cowok cewek, karena sepertinya lebih pas. Lalu mau edit ulang juga masih males. Ah terserah. Lagian nulis juga sebatas untuk bercerita saja kok. Sekarang memilih
senyap dari story-story WA, FB, IG, dan Twitter. Jadi nyalurinnya di blog ini. Thanks
yang sudah baca. I Love You. Eeemuuuaaaah... hahaha.
Dia hanya
bercanda
Seharusnya kamu tertawa, bukan jatuh cinta
Dia hanya singgah, bukan sungguh. Seharusnya kamu berikan kopi, bukan hati. 😁
BalasHapusDia hanya menulis dengan jari, namun mengapa aku merespon dengan hati. 😭😭😭
BalasHapusAstaghfirullah.. ngakak
HapusAh, malam-malam hujan dingin seperti ini memang paling cocok menggalau walau tak ada yang menyakiti, hiyaaa hiyaaa hiyaa🤣🤣
BalasHapusKalau begitu ijinkan aku menyakiti,
HapusHey jangan, aku cowok😂😂
HapusOh cowok gak boleh disakiti.
HapusYang boleh menyakiti cowok hanya cewek
Hapus